Kamis, 28 Mei 2020

Yohanes pembaptis, utusan Allah Yoh 1:6-8,19-28


Yohanes pembaptis, utusan Allah
Yoh 1:6-8,19-28

LB:
-          Zaman peralihan antara PL dan PB, selama lebih kurang 400 tahun, adalah masa kegelapan. Tidak ada pelihat, tidak ada firman Tuhan diberitakan, tidak ada nabi, tidak ada nubuat. Masing-masing manusia bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan hatinya.
-          ketika muncul sosok yang penuh charisma, menyerukan pertobatan,  maka suara dan kharismanya menggetarkan Israel. Suaranya bagai oase dipadang gurun yang menyegarkan dahaga manusia akan firman Tuhan
-          dalam sekejap, nama nya melambung tenar, banyak orang berbondong-bondong datang padanya. Banyak orang menyanjungnya, dan  banyak yang menduganya sebagai Mesias, Elia atau salah seorang nabi yang dinantikan.
-          dalam keadaannya saat itu, bagaimana respon Yohanes Pembaptis? Kita akan belajar dari kehidupannya sebagai utusan Allah yang menyiapkan jalan bagi kedatangan Mesias yang sesungguhnya.


1.       Yohanes menyadari bahwa dirinya hanya alat ditangan Allah.
-          Siapa orang yang tidak ingin disanjung, tenar dan terkenal? Yohanes punya kesempatan itu.
-          Namun Alkitab tidak pernah mencatat bahwa Yohanes menggunakan itu untuk kepentingannya sendiri.
-          Dia sadar bahwa hidup, pelayanan dan kerjanya adalah untuk menyiapkan jalan bagi Sang Mesias yang sesungguhnya.
-          Yohanes menyadari bahwa dirinya hanyalah alat dan tidak ada motivasi dalam dirinya untuk mencuri kemuliaan dari Mesias.
Bagaimana dengan kita??
-          Apa yang menjadi motivasi kita dalam melayani Tuhan? Disanjung, dipuji orang, dibanggakan orang??
-          Mari kita memiliki motivasi yang murni dalam melayani, sehingga kita tidak mencuri kemuliaan Tuhan.

2.       Bukti kerendahan hati Yohanes Pembaptis
-          Dalam kesempatannya untuk menjadi tenar, terkenal dan disanjung banyak orang, Yohanes mengatakan bahwa “aku membaptis (hanya) dengan air, tetapi ditengah-tengah kamu berdiri Dia yang kamu tidak kenal… membuka tali kasutNyapun aku tidak layak”
-          Membuka tali kasut adalah pekerjaan budak yang hina. tetapi Untuk menjadi budak Mesias pun dia merasa bahwa dia tidak layak.
-          Yohanes pembaptis tidak menyombongkan peranannya sebagai orang yang mempersiapkan jalan bagi Mesias.
Bagaimana dengan kita???
-          Apayang sudah kita buat untuk Tuhan?
-          Apakah yang telah kita buat untuk Tuhan membuat kita merasa sombong atau tinggi hati?




-          Tetaplah hidup dalam kerendahan hati, karna kita hanya alat yang diberikan karunia kepercayaan melakukan pekerjaan Tuhan. Yang pada kenyataannya bahwa kita tidak layak.
3.       Yohanes Pembaptis menyaksikan bahwa Yesus adalah Terang yang sesungguhnya.
-          Tugas Yohanes adalah mempersiapkan jalan dan bersaksi tetantang Sang Terang yang sesungguhnya.
-          Yohanes menyaksikan bahwa dirinya bukan terang itu, tetapi Yesus lah Terang yang berarti kebenaran yang sesungguhnya.
-          Yohanes sadar bahwa dirinya harus bertambahk kecil, dan Kristus semakin besar
Bagaimana dengan kita??
-          Hanya sedikit orang yang bersedia “bertambah kecil” agar Tuhan dimuliakan.
-          Banyak orang berusaha melambungkan namanya tak terkecuali dalam pelayanan.
-          Bersaksilah tentang Kristus yang adalah Terang yang sesungguhnya.

HIDUPLAH SEBAGAI SAHABAT BAGI SEMUA ORANG YOHANES 15: 13-15


HIDUPLAH SEBAGAI SAHABAT BAGI SEMUA ORANG
YOHANES 15: 13-15

-          Manusia mahluk sosial: MEMBUTUHKAN ORANG LAIN, MEMBUTUHKAN TEMAN ATAU SAHABAT
-          Tidak mudah menemukan teman yang baik, apalagi teman dalam semua keadaan.
-          Teman dalam suka banyak, tapi teman dalam situasi yang sulit????
-          Terkadang kata AMSAL 18: 24 “ ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari seorang saudara”
-          Sahabat: lebih dari sekedar teman
-          Banyak orang bisa menjadi teman, tetapi hanya sedikit yang bisa menjadi sahabat.
-          Hiduplah sebagai sahabat: seruan. Bukan supaya kita mencari sahabat yang menyenangkan kita, tetapi supaya kita bisa menjadi sahabat bagi semua orang.
-          Tema ini adalah hasil pergumulan PGI melihat situasi bangsa yang terpecah karena perbedaan suku, agama, ras, yang hendak menghancurkan bangsa
-          Gereja dan orang percaya dipanggil untuk menjadi sahabat bagi ssemua orang
-          Seluruh orang percaya diingatkan akan teladan kasih Yesus yang merendahkan diri dan melayani

1.      Tuhan Yesus telah terlebih dahulu menjadikan kita sahabat
-          Ini adalah pemberian Tuhan yang berharga bagi kita
-          Ia menerima kita tanpa syarat
-          Tanpa meilhat siapa kita (Tuhan Yesus seperti pemulung)
-          Mau berkorban bagi kita
-          Kita menjadi sahabat Kristus, bukan karena kita mengasihi Tuhan, atau karena kebaikan kita, tetapi karena Ia yang telah mengasihi kita terlebih dahulu
-          Ada beberapa keunikan Persahabatan Kristus dengan kita
·         Kristus mengasihi kita dengan kasih yang terbesr, namun kita tidak mengasihi Kristus dengan kasih yang terbesar
·         Kristus memberikan nyawanya bagi kita, kita tidak menyerahkan nyawa kita kepada Kristus. Bahkan berkorban sedikit saja untuk Tuhan kita tidak bisa (tenaga, waktu, uang, dll).




2.      Siapa sahabat Yesus:
-          Mentaati perintah Tuhan adalah bukti bahwa kita adalah sahabat-sahabat Yesus
-          orang yang melakukan firmanku: hidup dalam kasih
-          Ketaatan bukan karena terpaksa, tetapi karena kita sahabat Kristus.
-          Kata “SAHABAT” menunjukkan arti KASIH
-          Kita disebut sahabat Yesus, jika kita memiliki kasih
-          Kasih tidak hanya dipahami, tapi dilakukan
-          Jika kasih itu sebuah benda, kita dengan mudah membaginya
-          Tetapi kasih adalah tindakan nyata, yang sulit untuk dilakukan
3.      Untuk bisa menjadi sahabat bagi semua orang:
-          Jika kita adalah sahabat Kristus, maka kita akan menjadi sahabat bagi orang lain, dan menyatakan kasih yang kita terima dari Yesus,
-          mengasihi orang lain, karena Yesus sudah terlebih dahulu mengasihi kita
-          Kita harus menyadari bawa Tuhan Yesus sdah menjadikan kita sahabatNya
-          Mengasihi orang yang menyakiti kita, membenci kita, mengasihi orang yang tidak layak dikasihi bukan sesuatu yang mudah, namun kita harus tetap mengasihi - Persahabatan juga memelukan KEPERCAYAAN
-          Jangan membuat batasan diri dengan orang lain
-          Jangan menganggap rendah orang lain
-          Kita harus hidup dalam kasih
-          Belajar berkorban bagi orang lain


Kesimpulan:
-          Kita adalah orang yang harus bersyukur, karena Kristus sudah menjadikan kita sahabatNya, dan Ia mengorbankan segalanya bagi kita
-          Bukti bahwa kita adalah sahabatNya, adalah ketika kita hidup dalam kasih
-          Menjadi sahabat bagi semua orang adalah panggilan kita untuk mempraktekkan kasih
-          Tanpa hidup di dalam kasih Kristus, maka kita tidak akan bisa menjadi sahabat bagi semua orang.


Kejadian 12: 1-9 Panggilan Abraham


Kejadian 12: 1-9
Panggilan Abraham

-          Abraham dipindahkan dari tanah kelahirannya ke tanah perjanjian
-          Hal ini dirancang untuk menguji iman dan ketaatannya maupun untuk memisahkan dan mengkhususkannya bagi Allah.
1.      Allah Mahamulia menampakkan diri kepadanya memberinya panggilan ini
2.      Panggilan ini diberikan kepadanya di Mesopotamia, sebelum menetap di haran. Haran terletak di KAsdim.
Hh
1.      Sebuah perintah yang menguji: ayat 1
a.      Dengan perintah ini, dia diuji apakah dia rela meninggalkan tanah kelahiran, teman-teman bahkan keluarganya dan mengikuti Allah. Negerinya, keluarganya, sanak saudaranya telah jatuh dalam penyembahan berhala, dan itu akan menjadi godaan baginya.  Perintah Allah ini di terjemahkan: “pergilah kamu, cepat-cepat, demi nyawamu dan janganlan menoleh kebelakang” (19:17). Dengan kalimat lain “keluarlah demi dirimu sendiri”.
-          Kita tidak boleh mengasihi dunia ini lebih dari pada Kristus. Yang harus diutamakan adalah kehendak dan perintah Tuhan Yesus
-          Dosa dan semua kesempatan yang menimbulkannya, haruslah ditinggalkan, khususnya pergaulan yang buruk. Orang-orang yang bertekad menjalankan perintah Allah harus meninggalkan pergaulan dengan pembuat kejahatan (Maz119:115)
-          Dunia dan segala kenikmatan didalamnya tidak boleh menawan hati kita sehingga kita meninggalkan Tuhan. Dunia hanya tempat penginapan saja.
b.      Dengan perintah ini, dia diuji, apakah ia dapat mempercayai Allah lebih jauh daripada yang dilihatnya. Sebab dia harus meninggalkan negerinya sendiri dan pergi ke negeri yang akan ditunjukkan kepadanya. Allah tidak berkaata: itu adalah sebuah negeri yang akan kuberikan kepadamu. Tetapi hanyanegeri yang akan kutunjukkan kepadamu. Allah tidakmemberi tahunegeri apa dan seperti apa yang akan dituju Abraham. Dia hanya harus mengikuti Allah dengan iman semata. Dengan ini Abraham sedang diajar untuk  hidup dengan terus bergantung pada petunjuk Allah, dan dengan mata yang tertuju kepadaNya.
2.      Perintah Allah disertai janji. Semua perintah Allaah disertai janji bagi mereka yang taat. Allah menyatakan diriNya sebagai pemberi imbalan, jika kita menuruti perintahNya, Allah tidak akan ingkar untuk menepati janjiNya.
a.      Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar
-          Allah yang menjadikan bangsa-bangsa
-          Allah yang menjadikan suatu bangsa itu menjadi besar
-          Allah berkuasa mutlak atas suatu bangsa
b.      Aku akan memberkati Engkau
-          Tuhan menjanjikan segala macam berkat bagi Abraham
-          Orang-orang percaya yang taat, pasti mewarisi berkat
c.       Aku akan membuat namamu mahsyur
-          Abraham kehilangan namanya ditengah keluarganya karena dia pergi dari negeri dan keluarganya
-          Abraham tidak mempunyai anak, maka tidak aka nada yang meneruskan namanya
-          Allah adalah sumber kehormatan, dan dari Dialah datang kemajuan hidup ( 1 samuel 2:8)
-          Nama orang percaya yang taat, pasti akan dikenang dan dijadikan besar.
d.      Engkau akan menjadi berkat
-          Abraham akan menjadi berkat bagi orang-orang dimana dia tinggal
-           
e.      Aku akan memberkati orang yang memberkati engkau dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau
-           
f.        Olehmu semua kaum dimuka bumi akan mendapat berkat. Ini adalah janji yang memahkotai janji yang lain, karena janji ini menunjuk pada Mesias, yang didalam Dia semua janji adalah Ya dan Amin.
-          Yesus Kristus adalah berkat besar bagi dunia. Ia menjadi berkat bagi dunia, olehNya keselamatan masuk dalam dunia. Ia menjadi berkat bagi keluarga, olehNya keselamatan dibawa ke dalam rumah (Luk 19:9).
-          Mesias berasal dari keturunan Abraham.


















Di dalam Alkitab, tokoh Abraham sering disebutkan. Iaadalah tokoh besar yang diberkati Tuhan dengan melimpah. Ia juga adalah tokoh terkenal tidak hanya dalam aga Kristen, tetapi juga dalam agama Islam dan Yahudi.

1.      “pergilah dari negerimu..”
Panggilan ini berarti bahwa Abraham harus keluar dari kehidupan yang lama, kepada kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian.
a.      Kehidupan yang harus dia tinggalkan:
-          Abraham semula tinggal di Ur Kasdim (kota selatan Babilonia) kota kafir sebagai pusat penyembahan bulan.
-          Mereka tinggal di Haran yang member kemakmuran dan kenyamanan bagi mereka. Abraham harus meninggalkan semua yang selama ini melindunginya, member rasa aman, kepastian. Jika ini terjadi dengan kita bagaimana? Sedang nyaman-nyamannya hidup lalu ada yang menawarkan pergi meninggalkan semua itu untuk kehidupan yang belum pasti. Bagaimana?
-          Disini Abraham diperhadapkan dengan pilihan, pergi dengan ketidakpastian atau tetap tinggal dengan segala kenyamanan yg dimiliki.
-          Abraham memilih untuk pergi, maka janji berkat dan menjadi berkat menjadi miliki Abraham.
1.      Panggilan Allah:
·         Seperti Israel dipanggil keluar dari Mesir
·         Gereja dan orang percaya dipanggil keluar dari dosa, dan kehidupan duniawi
·         Tuhan Yesus juga memanggil: marilah kepadaku semua yang letih lesu dan berbeban berat.. aku akan member kelegaan kepadamu
·         Panggilan untuk para murid: nelayan, pemungut cukai.. “ikutlah Aku”
·         Dipanggil untuk diberkati dan menjadi berkat bagi sesama
·         Banyak alas an orang menolak panggilan Tuhan itu: masih muda, terlalu tua, jangan saya, sedang sibuk kerja, sedang berkarier, merasa masih berdosa, dll.
·         Seperti undangan pesta perkawinan , banyak yang diundang tapi sedikit yang datang.
·         Menerima atau menolak panggilan, itu adalah pilihan bapak/ibu dan saudara. Setiap pilihan yang kita ambil mengandung konsekuensi.
2.      Sikap Abraham:
“lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya..”(ayat 4-9)
a.      Abraham pergi seperti yang difirmankan Tuhan: melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan, meninggalkan negeri, sanak saudara, keluarga dan rumah orang tuanya.
b.      Abraham meninggalkan kehidupannya yang lama, dan hidup dengan cara yang baru, yaitu percaya pada pimpinan dan tuntunan Tuhan, berjalan dengan iman.
c.       Ketika Abraham pergi, Abram belum tahu negeri mana yang akan Tunjukkan kepadanya
d.      Jadi diperlukan langkah iman untuk pergi dan taat pada panggilan itu (Ibrani 11:8)
e.      Abraham mendirikan Mezbah (tanda kesetiaan dan percaya pada janji-janji Tuhan).
f.        Banyak orang yang sudah menjadi Kristen bertahun-tahun bahkan sejak lahir, namun hidupnya tidak berbeda dengan orang-orang yang tidak menegenal Tuhan, pemabuk, penjudi, koruptor, pencuri, dll. Mengapa? Karena mereka mendengar firman Tuhan, namun tidak melakukannya.mereka dipanggil namun tidak meninggalkan kehidupan lama.

Aplikasi:
1.      Orang yang berjalan dengan iman, sekalipun tidak atau belum melihat kehidupan yang ada didepan, namun tetap melangkah karna percaya kepada Tuhan dan firmanNya, pada janji keselamatan yang menuntun ke surge
2.      Berjalan dengan iman berarti: berani mengambil keputusan atau tindakan berdasarkan iman percaya kepada Tuhan: bergantung pada pimpinan Tuhan langkah demi langkah. Berarti dia harus dengar firman Tuhan, setia dan taat (seperti orang buta mengikuti petunjuk yang ia dengar).
3.      Kita adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan, untuk:
·         Keluar, meninggalkan kehidupan yang lama, yang penuh dosa dan kejahatan(bertobat: meninggalkan hidup lama menuju hidup yang baru)
·         Berjalan dalam iman dan pengharapan akan janji-janji Tuhan (berkat rohani dalam sorga yaitu keselamatan)
·         Untuk menjadi berkat bagi banyak orang yang belum percaya dan belum menerima keselamatan dalam Tuhan Yesus Kristus.

Kamis, 21 Mei 2020

Khotbah Yohanes 5: 1-9 Mengalami Mujizat Tuhan Dalam Kehidupan. Pdt. Didik Suryanto, M.Th




sumber Gambar

Mengalami Mujizat Tuhan dalam kehidupan
Yohanes 5: 1-9

            Setiap orang memiliki harapan, cita-cita, yang ingin diraih. Namun terkadang untuk mencapai sebuah harapan atau cita-cita, kita terbentur pada situasi atau keadaan yang sulit. Hal ini membuat kita hanya berdiri ditempat kita berada dan tidak dapat berbuat apa-apa. Kita sebenarnya ingin, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa karena situasi atau kondisi yang sulit. (contoh: kita mau menanam padi, tapi untuk menggarap lahan, pengadaan benih perlu dana, karna dana tidak ada, kita tidak bisa berbuat apa-apa, sekolah, kuliah, dll). Sehingga terkadang hari-hari kita, waktu kita berlalu begitu saja karena kita tidak melangkah.
            Hal ini saMa dengan peristiwa yang dicatat oleh Yohanes ini. Seorang yang sakit dan berbaring selama 38 tahun di serambi kolam Betesda, hari demi hari dia lalui selama 38 tahun dengan harapan bahwa besok dia akan menjadi orang pertama yang masuk ke dalam kolam untuk menikmati sebuah mujizat kesembuhan yang di dambakannya, namun 38 tahun sudah berlalu namun kesempatan itu belum dia dapatkan. Kondisi dan keadaannya yang sulit tidak membuat dia dapat berbuat apa-apa, karena dia sakit dan tidak bisa bangun, hanya terbaring.
 Dalam firman Tuhan ini, ada tiga kebenaran yang ingin Tuhan nyatakan :
1.      Tuhan memiliki jalan-Nya sendiri untuk menyatakan mujizat-Nya (1-4,6)
-   Di serambi dekat kolam banyak orang berkumpul dengan bermacam-macam penyakit yang diderita/dialami
-   Mereka menunggu air kolam bergoncang, dan siapa yang masuk ke dalam kolam pertama kali,dia akan sembuh apapun penyakitnya.
-   Konsep yang tertanam dalam pikiran setiap orang sakit disitu adalah, mereka hanya akan sembuh karena mereka masuk ke dalam kolam yang brgoncang airnya.
-   Demikian juga dalam pemikiran orang yang sakit ini. Dia memikirkan mujizat Tuhan dalam pikirannya, hanya melalui goncangan kolam saja. 
-   Perkataan Tuhan Yesus “maukah engkau sembuh?”bertentangan dengan kebiasaan dan pikirannya. Pasti dia berfikir,memangnya dia bisa menyembuhkan aku???
-   Namun akhirnya kesembuhan yang dia harapkan selama 38 tahun terjadi, bukan menurut kebiasaan yang terjadi, namun menurut apa yang Tuhan katakan.
-   Seringkali kita sama seperti orang-orang yang sakit ini, membatasi mujizat Tuhan bekerja hanya melalui hal yang kita tahu.pola pikir yang sempit
-   Tuhan bisa memakai cara apapun, dan melalui siapapun untuk melakukan mujizatnya bagi kita.
2.      Kelemahan kita menyadarkan bahwa kita memerlukan mujizat Tuhan (5-7)
-   Orang sakit ini terbaring selama 38 tahun di atas tilamnya sambil menunggu air kolam bergoncang.
-   Ketika dia berusaha masuk ke kolam, orang lain sudah mendahuluinya
-   Kalau kita perhatikan ayat 7, dikolam itu tidak ada antri-antrian, SIAPA CEPAT DIA DAPAT (tidak seperti ke dokter sekarang). Disini terlihat keegoisan manusia yang tidak memperdulikan orang lain. MEMANG PADA WAKTU KITA SUSAH, MENDERITA, BERGUMUL, Sering kali muncul sikap seperti ini. KITA JA SUSAH, NGAPAIN MEMIKIRKAN ORANG LAIN. Tapi inilah doa itu yang semakin membuat kita menderita.
-   Keadaannya selama 38 th telah membuat dia menjadi putus asa. Ia menderita secara fisik dan sosial.
-   Ayat 7: dari pernyataannya seolah-olah ingin mengatakan bahwa dia meminta Tuhan Yesus menolongnya masuk ke kolam.
-   Tidak ada apapun yang bisa ia perbuat. Yang dia perlukan hanya kesembuhan dari sakit yang dia alami selama 38 tahun lamanya.
-   Terkadang kita seperti keadaan orang lumpuh ini. Setiap kelemahan kita, persoalan kita, keterbatasan kita, seringkali menyadarkan kita bahwa mujizat Tuhan sajalah yang kita perlukan untuk menolong kita lepas dari semua itu. Karena dengan kekuatan kita, kita tidak dapat berbuat apa-apa.  HANYA TUHAN SAJALAH TEMPAT KITA BERHARAP
-   Yer 17:5 “...Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia yang mengandalkan kekuatannya sendiri.."
-   Yer 17:7   "..diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan.."
-      
3.      Respon atas berkat Tuhan
-          Setelah sembuh, maka orang lumpuh itu langsung pergi dari hadapan Tuhan Yesus. Alkitab mencatat bahwa tidak ada ucapan syukur atau terimakasih atas yang Tuhan Yesus telah perbuat. Mungkin terlalu senangnya dia sembuh, maka lupa berterimakasih(berbeda dengan 10 orang kusta yang kembali dan bersyukur 1 orang)
-          Bahkan ketika ia dituduh melanggar hari sabat, ia membela diri ( ayat 10) dan bahkan menuduh Tuhan Yesus sebagai sumber pelanggaran (ayat 11).
-          Orang ini tidak hanya lupa berterimakasih, namun menjadikan Tuhan Yesus kambing hitam( pepetah: ditulung mentung)
-          Ia tidak peduli dengan Tuhan Yesus (ayat 13). Tetapi Tuhan Yesus tetap mencarinya karena Ia mengasihinya.  Tuhan Yesus mengingatkan supaya ia jangan berbuat dosa lagi. Yang sebenarnya adalah undangan supaya orang itu percaya kepada Tuhan Yesus. Karena jika ia tidak percaya, maka hukuman itu akan lebih dahsyat dari pada sakit 38 th.
-          Respon kita akan berkat Tuhan:
·         Seharusnya kita Bersyukur dengan semua berkat Tuhan. Jangan jadikan berkat Tuhan justru menjauhkan kita dari Tuhan.
-          Semakin membuat kita percaya kepada Tuhan Yesus. Iman tidak hanya mendatangkan mujizat, namun  mendatangkan anugerah Allah yaitu keselamatan di dalam Tuhan Yesus.
-          Dalam melakukan mujizat-Nya terkadang Tuhan Yesus mengajukan syarat:
·         Mat 9:28-29 Menuntut iman: percayakah kamu???
·         Luk 18: 41-42: apa yang kau kehendaki” –keinginan /kehendak si sakit yang juga didasarkan pada iman
·         Tidak menuntut syarat: saat membangkitkan Laazarus , pemuda di Nain. Karena mereka sudah mati.
-          Kita belajar dari sekian banyak orang yang disembuhkan Tuhan Yesus, Ia selalu berkata”jadilah sesuai dengan imanmu.”
-          Masih adakah iman itu??
-          Iman itu akan membawa kita menggapai dan mengalami mujizat Tuhan.

APLIKASI
1.      Belajarlah memahami bahwa Tuhan memiliki jalan-Nya sendiri untuk menyatakan mujizatNya bagi kita
2.      Belajarlah untuk mengandalkan Tuhan dan berharap lah ditengah kelemahan kita
3.      Belajar untuk bersyukur dengan semua yang Tuhan berikan dan semakin percaya kepadaNya