Senin, 25 April 2016

Mati Dan Bangkit Bersama Kristus Roma 6:1-14

Mati Dan Bangkit Bersama Kristus
Roma  6:1-14

Hakikat orang percaya:
Mati bagi dosa
Hidup bagi Kristus
Pengajaran penting yang ditegaskan Rasul paulus.
1.       Ayat 1—3: Mati Bagi Dosa
-  anggapan yang salah bahwa orang percaya boleh berbuat dosa terus dan tetap aman dari hukuman karena kasih karunia Allah dalam Kristus.
-  Orang percaya: sudah berpindah dari alam dosa ke alam hidup
-  Karena orang percaya sejati telah memisahkan diri secara pasti dari dosa, mereka tidak akan terus hidup dalam dosa. Sebaliknya, jikalau orang berbuat dosa terus, mereka bukan orang percaya sejati (bd. 1Yoh 3:4-10).
-  APA ITU DOSA???
-  Dalam PB digunakan beberapa kata Yunani yang menunjukkan aspek DOSA.
o   Hamartia yang berarti "pelanggaran", "perbuatan salah", atau "berdosa kepada Allah" (Yoh 9:41).
o   Adikia yang artinya "kejahatan", "kelaliman" atau "ketidakadilan" (Rom 1:181Yoh 5:17). Kata ini dapat dilukiskan sebagai kekurangan kasih karena semua pelanggaran bersumber dari kegagalan untuk mengasihi (Mat 22:37-40Luk 10:27-37). _Adikia_ juga merupakan suatu kuasa pribadi yang dapat memperbudak dan menipu (Rom 5:12Ibr 3:13).
o   _Anomia_ yang artinya "kedurhakaan", "pelanggaran hukum", dan "menentang hukum Allah" (ayat Rom 6:191Yoh 3:4).
o   _Apistia_ yang artinya "ketidakpercayaan" atau "ketidaksetiaan" (Rom 3:3Ibr 3:12).
-  Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa hakikat dosa adalah sifat mementingkan diri, yaitu menginginkan hal-hal dan kesenangan untuk diri sendiri tanpa menghiraukan kesejahteraan orang lain atau perintah Allah.
2.       Ayat 4: Dikuburkan Bersama Yesus Oleh Baptisan
- baptisan melambangkan kematian dan kebangkitan orang percaya bersama dengan Kristus
- Baptisan berarti menyatukan diri dengan Kristus dalam kematian dan penguburan-Nya supaya kita dapat hidup dalam penyatuan dengan hidup kebangkitan-Nya (ayat Rom 6:4-5)
- Sebagaimana Kristus telah bangkit dari antara orang mati, demikian pula kita yang memiliki iman yang menyelamatkan yang sejati di dalam Dia akan hidup dalam hidup yang baru (ayat Rom 6:5).

3.       Ayat 6-7: Manusia lama telah disalibkan
1) "Manusia lama": istilah ini menunjuk kepada manusia yang belum diperbaharui, keadaan seseorang sebelumnya, kehidupan yang di dalam dosa. Manusia lama ini sudah disalibkan (yaitu, dimatikan) dengan Kristus di salib supaya orang percaya dapat menerima hidup baru dalam Kristus dan menjadi orang yang baru (bd. Gal 2:20).
2) "Tubuh dosa": istilah ini menunjuk kepada tubuh manusia yang dikuasai oleh keinginan-keinginan berdosa. Kini perbudakannya kepada dosa sudah dipatahkan (bd. 2Kor 5:17Ef 4:22Kol 3:9-10). Sejak saat ini, orang percaya tidak boleh membiarkan cara hidup yang lama menguasai hidup dan tubuh mereka lagi (2Kor 5:17Ef 4:22Kol 3:9-10).
-          Karena dosa sudah dikalahkan, saudara harus senantiasa menentang usahanya untuk berkuasa kembali. Karena dosa berusaha memerintah terutama melalui keinginan-keinginan tubuh, maka keinginan ini harus dilawan dengan iman kepada Kristus

4.       Ayat 11: Hidup bagi Allah
-          Hidup orang percaya bukan untuk melakukan kehendak dosa lagi
-          Orang percaya hidup untuk memuliakan Tuhan
-          Hidup orang percaya: untuk menyenangkan Tuhan, melayani Tuhan, taat akan kehendak Tuhan

-          Mencari kehendak Tuhan dalam hidup

YESUS: JALAN, KEBENARAN DAN HIDUP Yohanes 14:1-14

YESUS: JALAN, KEBENARAN DAN HIDUP
Yohanes 14:1-14

1.      Yesus lah Jalan menuju keselamatan
-  ‘Aku adalah jalan’. Yesus tidak semata-mata menunjukkan jalan itu; Ia sendiri adalah jalan itu. Adalah benar bahwa Ia mengajarkan jalan itu (Mark 12:14; Luk 20:21), memimpin kita di dalam jalan itu (Luk 1:79), dan telah memberikan kita jalan yang baru dan hidup (Ibr 10:20);
-  Dalam hal ini Yesus berbeda dengan semua pendiri agama lain. Mereka paling-paling bisa menunjukkan jalan, tetapi mereka tidak pernah mengatakan: ‘Akulah jalan’.
-  Dan pada waktu mereka menunjukkan jalan, kita perlu mengingat kata-kata Kitab Suci: “Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut” (Amsal 14:12).
-       menunjukkan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga
-       Ayat ini jelas menentang:
Ø  Universalisme, yaitu pandangan yang mengatakan bahwa pada akhirnya semua orang akan masuk surga.
Ø  Pandangan yang mengatakan bahwa orang yang beragama lain tetap bisa masuk surga sekalipun tidak percaya kepada Yesus.
-       Berdasarkan ayat ini kita harus menyimpulkan bahwa bagaimanapun baiknya hidup seseorang, dan agama apapun yang ia anut, kalau ia tidak mempunyai Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka ia tetap akan pergi ke neraka. Mengapa? Karena ia tetap adalah orang berdosa, sehingga tanpa Penebus / Juruselamat dosa maka ia harus membayar sendiri hutang dosanya di dalam neraka.
-   
2.      Yesus adalah Kebenaran
-          Yesus memang pernah berkata: Aku mengatakan kebenaran (Yoh 8:40,45,46). Tetapi perlu diingat bahwa Ia bukan hanya mengatakan kebenaran, tetapi Ia sendiri adalah kebenaran.
-          Ini sama seperti Roh Kudus, yang sekalipun dikatakan menginsyafkan dunia akan kebenaran (Yoh 16:8), memimpin orang ke dalam kebenaran (Yoh 16:13), tetapi juga disebut sebagai Roh Kebenaran (Yoh 14:17  15:26  16:13).
-          b)   Bahwa Yesus adalah kebenaran, menjamin bahwa kata-kataNya yang menyatakan diriNya sebagai satu-satunya jalan ke surga, adalah benar!

3.      Yesus adalah hidup
-          Di dalam Yesus ada jaminan kehidupan kekal, dengan kematianNya kita dibebaskan dari dosa, dengan kebangkitanNya kita juga menerima anugerah kehidupan di dalam Dia
-          Yesus tidak hanya memberi hidup, tetapi Dia sendiri hidup.


Apa yang menjadi tugas kita???
1.      Jangan gelisah
-     maksud dari ay 1a bukanlah: ‘janganlah mulai menjadi gelisah’, tetapi ‘berhentilah gelisah’, atau ‘janganlah gelisah terus’
-     dalam penderitaan, dimana kita tidak bisa melihat apapun selain kegelapan, kita tetap tidak boleh gelisah, tetapi harus tetap percaya.

2.      Hidup dalam pengenalan yang benar akan Dia.
-     Jika kamu mengenal Aku seperti seharusnya, yaitu mengenal bahwa Aku adalah Anak Allah yang kekal, yang setara / sehakekat dengan Bapa, maka kamu pasti juga mengenal Bapa.
-     Yesus adalah Allah / Tuhan sendiri dalam arti yang setinggi-tingginya (Yoh 1:1  Yoh 20:28  Ro 9:5  Tit 2:13  Ibr 1:8).
-     Yesus telah menjadi manusia (Yoh 1:14). Ini Ia lakukan supaya Ia bisa menderita dan mati untuk dosa umat manusia. Tetapi ini tidak berarti bahwa Ia kehilangan keilahianNya! Setelah inkarnasi dan seterusnya, Yesus adalah 100 % Allah dan 100 % manusia, tetapi Ia hanyalah satu Pribadi.
-     Yesus hidup suci (2Kor 5:21).
-     Yesus menderita dan disalibkan sampai mati untuk menebus semua dosa umat manusia (Yes 53:4-6  Yoh 19:30  Kol 2:13). ‘Semua dosa’ berarti mencakup dosa asal, dosa yang lalu, dosa sekarang, dan dosa yang akan datang terus sampai kita mati, tanpa kecuali! Ini perlu ditekankan, karena tanpa mengerti dan percaya hal ini, ia tidak akan pernah yakin akan keselamatannya.
-     Yesus bangkit secara jasmani dari antara orang mati (Ro 10:9-10).
-     Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga (Yoh 14:6  Kis 4:12  1Yoh 5:11,12).
3.      Percaya Kepada Tuhan Yesus
-    Jadi, jelas bahwa orang yang betul-betul beriman, tidak hanya harus percaya pada segala sesuatu yang dikatakan oleh Kitab Sucitentang Yesus, tetapi juga harus percaya kepada Yesus!
-    Berdoa dalam nama-Nya disertai iman, maka Iaakan memberikan apa yang kita minta.
-    syarat / batasan tentang pengabulan doa, yaitu bahwa Allah hanya mengabulkan permintaan kita kalau permintaan itu:
Ø  baik dalam pandangan Allah.
Ø  sesuai dengan kehendak Allah.

Ø  1Yoh 5:14 - “Dan inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya.

Kamis, 07 April 2016

Khotbah: Percaya sekalipun tidak melihat YOHANES 20:24-29

Percaya sekalipun tidak melihat
YOHANES 20:24-29

I) Mengapa orang sukar percaya pada kebangkitan?
1) Karena setan bekerja
- Setan selalu bekerja pada saat manusia mendengar suatu kebenaran rohani.
- Ada suatu fakta yang sangat penting untuk diperhatikan, ia dengan mudah percaya, tanpa meminta bukti. Tetapi kalau seseorang mendengar firman Tuhan, maka seringkali ia tidak mau percaya sebelum ada buktinya! Mengapa? Jelas karena dalam kasus pertama, ia mendengar sesuatu yang bersifat jasmani / duniawi, sehingga setan tidak merasa perlu untuk bekerja. Tetapi dalam kasus kedua, ia mendengar suatu kebenaran rohani sehingga setan merasa perlu untuk bekerja sehingga orang itu tidak percaya!
- Percaya pada kebangkitan orang mati adalah sesuatu yang penting, karena kalau orang menganggap bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian, maka ia pasti akan hidup semaunya sendiri (bdk. 1Kor 15:32b).
- Kepercayaan pada kebangkitan Yesus dari antara orang mati, lebih-lebih merupakan sesuatu yang sangat vital untuk keselamatan kita.Ro 10:9-10 .Itu sebabnya dalam pemberitaan Injil, selain menekankan kematian Kris-tus untuk dosa-dosa kita, Paulus juga menekankan kebangkitan Kristus dari antara orang mati. Ini terlihat dari 1Kor 15:3-4
Karena itu jelaslah bahwa pada waktu seseorang mendengar Firman Tuhan, baik tentang kebangkitan orang mati maupun tentang kebangkitan Kristus, setan pasti akan bekerja mati-matian untuk membuat orang itu tidak percaya.
2) Hal itu dianggap tidak rasionil / tidak masuk akal.
Ini biasanya merupakan anggapan dari orang-orang yang membangga-kan kepandaiannya / rasionya. Tetapi, kalau mereka sampai pada kesim-pulan seperti itu, saya berpendapat bahwa itu menunjukkan kalau sebe-tulnya mereka justru kurang tajam / kurang teliti dalam menganalisa. Me-ngapa?
a) Jelas sekali bahwa dalam menganalisa persoalan kebangkitan, mere-ka tidak memperhitungkan kuasa Allah yang tidak terbatas! Kalau mereka memperhitungkan kemahakuasaan Allah, maka jelaslah bahwa mereka tidak akan menyimpulkan bahwa kebangkitan adalah sesuatu yang tidak masuk akal.Bandingkan dengan Kis 26:8 dimana Rasul Paulus berkata:"Mengapa kamu menganggap mustahil, bahwa Allah membangkitkan orang mati?"
b) Sebetulnya kelahiran seseorang ke dalam dunia, adalah suatu peris-tiwa yang lebih ajaib, dan lebih ‘tidak masuk akal’, dibandingkan de-ngan peristiwa kebangkitan. Bagaimana bisa begitu? Perhatikan kata-kata Blaise Pascal di bawah ini:
 (= apa alasan orang-orang atheis untuk mengatakan bahwa kita tidak dapat bangkit kembali? Yang mana yang lebih sukar, dilahirkan atau bangkit kembali? Sesuatu yang tidak pernah ada, menjadi ada, atau sesuatu yang sudah ada, menjadi ada lagi? Apakah lebih sukar untuk menjadi ada dari pada untuk kembali ada?) - ‘The Encyclopedia of Religious Quotations’, hal 566.
Keterangan:
Saya kira kalimat terakhir (yang digarisbawahi) susunannya terbalik! Tetapi, bagaimanapun juga maksud dari orang itu jelas sekali. Kelahiran adalah suatu peristiwa dimana seseorang yang tadinya tidak ada, lalu menjadi ada. Ini jelas lebih ajaib / lebih tidak mungkin / lebih sukar dari peristiwa kebangkitan, dimana seseorang yang tadi-nya sudah ada, lalu menjadi ada lagi! Tetapi anehnya, semua orang percaya pada kelahiran, tetapi tidak percaya pada kebangkitan!
3) Ketidakpercayaan pada Firman Tuhan, dan tidak adanya pekerjaan Roh Kudus dalam diri mereka.
Orang yang betul-betul percaya pada Firman Tuhan, pasti tidak akan sukar untuk mempercayai kebangkitan. Tetapi manusia, yang condong kepada dosa, tidak mungkin bisa percaya pada Firman Tuhan maupun kebangkitan kalau Roh Kudus tidak bekerja dalam dirinya dan memberi-kan iman kepadanya.
II) Mengapa Tomas tak percaya kebangkitan Yesus?
Selain ketiga alasan di atas, ada juga alasan-alasan lain:
1) Karena Tomas tidak hadir bersama murid-murid yang lain, ketika Yesus menampakkan diri kepada mereka (ay 24 bdk. ay 19-23).
Mungkin kesedihan karena kematian Yesus menyebabkan Tomas me-nyendiri. Hal ini sebetulnya tidak salah. Salahnya adalah bahwa ia mela-kukan hal itu secara kelewat batas, sehingga ia sama sekali tidak ber-sekutu dengan saudara-saudara seimannya, dan ia bahkan tidak berbakti bersama mereka [Catatan: murid-murid berkumpul pada hari minggu (ay 19), mungkin sekali untuk berbakti]. Membolosnya Tomas dari kebak-tian ini menyebabkan Tomas tidak menerima berkat dan sukacita yang diterima oleh murid-murid lain, karena penampakan Yesus yang terjadi pada saat itu! Kalau akhirnya ia toh menerima berkat dan sukacita yang sama, itu karena kasih karunia Kristus. Tetapi ingat, bahwa tidak selalu hal itu terjadi.
Penerapan:
Saudara tidak akan pernah tahu berapa banyak sukacita dan berkat Tuhan yang gagal saudara terima karena saudara membolos dari Kebaktian maupun Pemahaman Alkitab! Karena itu jangan membolos! Tetapi kalau toh terpaksa tidak bisa hadir, usahakanlah untuk mendengar cassette rekaman khotbahnya dan mempelajari makalahnya!
2) Tomas adalah seorang skeptis (seorang yang selalu ragu-ragu dan tak gampang percaya), dan juga secara alamiah adalah seorang pesimis (selalu meninjau masa depan secara negatif).
Ini terlihat dalam Yoh 11:16, dan terlihat lagi di sini!
Murid-murid yang lain, yang jumlahnya adalah 10 orang, bercerita kepada Tomas bahwa mereka telah melihat Yesus (ay 25a), tetapi Tomas tetap tidak percaya (ay 25b). Ada beberapa hal yang bisa kita dapatkan dari kata-kata Tomas dalam ay 25b itu:
b) Sikap Tomas ini bertentangan dengan banyak ayat Kitab Suci / Firman Tuhan (bdk. Ibr 11:1 2Kor 5:7 Yoh 11:40).
c) Kata-kata Tomas ini menunjukkan betapa keras kepalanya Tomas itu!
Ay 25 akhir: ‘Aku tidak akan percaya’.
NIV: ‘I will not believe’ (= aku tidak mau percaya).
d) Ini menunjukkan dalamnya kejatuhan Tomas. Ia menjadi seperti orang kafir! Kalau rasul saja bisa jatuh seperti itu, lebih-lebih orang kristen biasa! Karena itu jangan sembarangan menghakimi pada saat sau-dara melihat orang jatuh!
e) Bagaimanapun juga, ketidakpercayaan Tomas ini adalah sesuatu yang aneh dan keterlaluan, karena:
ia pasti tahu bahwa dalam Perjanjian Lamapun ada orang-orang yang bangkit dari kematian (1Raja-raja 17:17-24 2Raja-raja 4:18-37 2Raja-raja 13:21).
ia sendiri melihat Yesus membangkitkan orang mati sebanyak 3 x (Mark 5:21-43 Luk 7:11-17 Yoh11).
Pada waktu Yesus mati, banyak orang kudus bangkit dari kubur (Mat 27:52-53).
Yesus sudah berulang-ulang memberitakan / menubuatkan tentang kematian dan kebangkitanNya (Yoh 2:18-22 Mat 16:21 Mat 17:22-23 Mat 20:18-19 Mat 26:2).
ada 10 murid yang bersaksi bahwa mereka telah melihat Yesus!
a) Ada sesuatu yang bagus dalam sikap / kata-kata Tomas ini, yaitu bahwa ia jujur / tidak munafik tentang ketidak-percayaannya. Ia tidak berpura-pura untuk percaya, sekalipun 10 murid yang lain percaya bahwa Yesus sudah bangkit dari antara orang mati.
Apakah saudara sering pura-pura percaya padahal saudara ragu-ragu, atau bahkan tidak percaya? Kemunafikan saudara akan menye-babkan tidak adanya orang menolong saudara dalam hal itu, tetapi sebaliknya, keterusterangan saudara akan memudahkan saudara-saudara seiman saudara untuk menolong saudara!
III) Sikap / tindakan Yesus.
1) Membiarkan Tomas selama 1 minggu.
untuk memberi kesempatan kepada Tomas untuk bertobat dari ke-tidakpercayaannya terhadap kebangkitan Yesus. Mungkin selama itu, karena melihat pada sukacita yang ada dalam diri murid-murid yang lain, Tomas bisa berubah dan menjadi percaya.
supaya Tomas merasakan akibat ketidakpercayaannya.
2) Menampakkan diri lagi (ay 26-27).
a) Mereka semua, termasuk Tomas, sedang berkumpul.
Tomas tidak mereka kucilkan. Para murid yang lain ingin menolong Tomas yang sedang jatuh (bdk. Luk 22:32).
Mereka berkumpul pada hari Minggu.
Memang setelah kebangkitan Yesus, rasul-rasul dan orang-orang kristen berkumpul dan berbakti pada hari Minggu, bukan lagi pada hari Sabat yang adalah hari Sabtu (bdk. Kis 20:7 1Kor 16:2).
b) Yesus menampakkan diri dan mengijinkan Tomas merabaNya.
ingat bahwa tidak setiap orang yang menginginkan mujijat / bukti lalu diberi mujijat / bukti oleh Tuhan (bdk. Luk 16:29-31 1Kor 1:22).
ay 26 mirip sekali dengan ay 19, dan memang merupakan peng-ulangan dari ay 19!
Jadi, ini adalah pengulangan ‘warta berita’ khusus untuk Tomas!
dalam ay 27 (bdk. ay 25), Yesus berkata tentang ‘tanganNya’:
bukan ‘pergelangan tangan’. Jadi, yang dipaku adalah tangan, dan bukan pergelangan tangan!
apakah kaki Yesus tidak dipaku? Dari Maz 22:17b dan Luk 24:39-40, terlihat dengan jelas bahwa kaki Yesus juga dipaku!
c) Yesus menghendaki supaya Tomas percaya pada kebangkitanNya (ay 27 akhir).
Ay 27 ini merupakan suatu teguran.
Seseorang mengatakan: "to suspend our believing upon our sight is reproof-worthy" (= menggantungkan kepercayaan kita pada pengli-hatan adalah sesuatu yang layak dicela).
Yesus tidak menegur dengan keras, tetapi dengan lemah lembut. Ini adalah sesuatu yang harus kita tiru dalam menghadapi orang yang jatuh!
Ini menunjukkan betapa pentingnya kepercayaan pada kebangkit-an Yesus!
IV) Reaksi Tomas.
1) Tomas percaya.
2) Menyebut Yesus ‘Tuhanku dan Allahku’ (ay 28).
Ia mengakui Yesus sebagai Tuhan (bdk. Ro 10:9 1Kor 12:3).
Ia mengakui Yesus sebagai Allah (Ro 1:4 - kebangkitan Yesus mem-buktikan bahwa Ia adalah Anak Allah!).

Ia mengakui Yesus sebagai ‘Tuhanku dan Allahku’!