“TUNTUTAN TUHAN
KEPADA UMAT-NYA”
MIKHA 6:1-8
LB Teks:
-
Ayat ini berisi pengaduan Tuhan akan tingkah
laku dan perbuatan umatNya. Sikap hidup mereka yang tidak sesuai dengan apa
yang Tuhan inginkan
-
Juga berisi tuntutan Tuhan kepada umatNya. Apa
yang Tuhan inginkan dari umatNya
-
Serta berisi hukuman akan umat Tuhan yang tidak
mau bertobat
1. Ayat
1-2:
-
Seringkali yang kita dengar adalah: Allah itu
panjang sabar. Tetapi apakah TUHAN itu Maha Sabar? Apakah kesabaran TUHAN tidak
terbatas?
Hal ini
seringkali menjadi senjata dan alasan manusia: ah, Tuhan kan panjang sabar. Dia
kan Maha mengampuni. Hidup sesuka hati
2. Ayat
3-5
-
Tuhan bertanya kepada umatNya:
-
Terkadang kita merasa direpotkan, disusahkan
oleh Tuhan. Mengapa harus kegereja tiap minggu? Bisa ibadah dirumah, sambil
nonton TV. Mengapa harus ibadah KRT,
PKB, PW? Sudah capek kerja disuruh ibadah.Mengapa harus kasih perpuluhan? Kerja
hasil usahaku
-
Tuhan selalu memberikan yang terbaik. Apa
balasan mereka kepada Tuhan??
-
Supaya bangsa Israel ingat diri, tidak lupa diri?
Mereka itu bukan siapa-siapa tanpa Tuhan.
3. Ayat
6-7
-
Yang Tuhan inginkan bukan hal yang bersifat
rutinitas saja, bukan apa yang dilakukan supaya dilihat manusia.
-
Tuhan tidak ingin pelayanan yang dilakukan hanya
untuk gengsi, kesombongan, menunjukkan kehebatan, aku bisa, aku hebat.
-
Tuhan tidak mau segala sesuatu yang dilakukan
dengan motivasi yang salah
-
Tuhan tidak bisa disuap
4. Ayat
8
-
Tuhan Menginginkan kita berlaku adil. Apa itu
adil?? Sudah adilkan kita, antara diri kita dan TUHAN? 1 hari kita menggunakan waktu untuk diri kita
berapajam? Untuk Tuhan berapa jam? 1 minggu, untuk kesibukan kita berapa jam?
Untuk Tuhan? Sampai 2 jam pun kita merasa rugi untuk Tuhan.
-
Mencintai kesetiaan. Setia:
a. Setia
beribadah. Ibadah bukan rutinitas semata. Tapi ibadah bentuk ketaatan kita pada
Tuhan. Bentuk bahwa kita memerlukan Tuhan. Dengan jadwal ibadah kita, kita
sudah merasa: IBADAH TERUS>>>>. Padahal jika dibandingkan dengan
gereja lain, kita lebih sedikit kegiatan ibadah. PW PKB 2 minggu sekali,
seharusnya seminggu sekali. Itu saja banyak gak datang. Banyak ibadah, banayak
persembahan, lagi susah gini..
b. Setia
berdoa. Doa adalah nadi dalam kehidupan rohani. Tanpa doa, maka tidak ada
kehidupan rohani kita. Pelayanan yang berhasil didukung oleh doa. Jika gereja kurang
berdoa, maka pelayanan tidak maksimal. Keberhasilan pelayanan ditopang oleh
doa. Kerena itu, kita akan mulai dengan kegiatan baru yaitu DOA SUBUH. Dan
nanti juga akan diadakan doa puasa.
c. Setia
membaca firman Tuhan
Jadikan
membaca Alkitab, minimal 1 ayat lah 1 hari. Makanan rohani kita. Renungan
harian. Kalau anak-anak mau bertumbuh dengan baik, tidak sakit-sakitan, dia
harus makan dan tercukupi kebutuhan badannya. Jika tidak maka dia akan
terhambat pertumbuhannya. Perlu susu. KAYAK SAYA. Orang minum susu, saya minum
air tajin, makan nasi sya makan nasi tiwul. Kalau rohani tidak diberi makan, dia akan
kerdil bahkan mati. Jadi kalau firman Tuhan ingatkan, sudah kayak tidak mempan
lagi.
d. Setia
memberikan perpuluhan
Perpuluhan
itu bukan pengeluaran, tapi sudah seharusnya, 10 % dari penghasilan itu, milik
TUHAN. Perpuluhan tidak menunggu penghasilan besar. Tidak menunggu harga karet
naik. Harga sekarang saja susah kasih perpuluhan, apalagi harga naik. Makin
susah nanti. Semua sudah mendapat nomor perpuluhan. Mari, kalau mau diberkati,
berilah perpuluhan. Belajar jujur dengan Tuhan. SEPERSEPULUH...
e. Setia
melayani Tuhan
Melayani
adalah panggilan. Panggilan itu harus disertai kerelaan. Melayani tanpa
panggilan dan kerelaan, maka pelayanan itu akan menjadi keterpaksaan, dan tidak
akan menjadi berkat untuk diri sendiri maupun orang lain. Ada seorang mantan
majelis (bukan digereja kita) setelah habis periode, datang ke hamba Tuhan dan
minta cuti melayani, sudah capek. 3 bulan berlalu, tanpa melayani. Tapi 3 bulan
itumenjadi bulan terberat dalam hidupnya. Selalu kekurangan, sakit-sakitan,
suaminya ditendang sapi, sampai harus dijahit.
-
Rendah hati. Bentuk kesombongan manusia, orang
Kristen sekalipun ketika dia merasa tidak perlu TUHAN. Orang yang tidak mau
ibadah, itulah orang sombong, merasa tidak perlu Tuhan. Merasa bisa menjalani
hidup tanpa ibadah. Seharusnya kita harus
Terima kasih Bapak Pendeta atas khotbahnya. Mudah mudahan semakin banyak orang yang mengerti akan kebutuhan rohaninya. Tuhan Yesus memberkati.
BalasHapus