Yohanes pembaptis, utusan Allah
Yoh 1:6-8,19-28
LB:
-
Zaman peralihan antara PL dan PB, selama lebih
kurang 400 tahun, adalah masa kegelapan. Tidak ada pelihat, tidak ada firman
Tuhan diberitakan, tidak ada nabi, tidak ada nubuat. Masing-masing manusia bertindak
sesuai dengan apa yang diinginkan hatinya.
-
ketika muncul sosok yang penuh charisma,
menyerukan pertobatan, maka suara dan
kharismanya menggetarkan Israel. Suaranya bagai oase dipadang gurun yang
menyegarkan dahaga manusia akan firman Tuhan
-
dalam sekejap, nama nya melambung tenar, banyak
orang berbondong-bondong datang padanya. Banyak orang menyanjungnya, dan banyak yang menduganya sebagai Mesias, Elia
atau salah seorang nabi yang dinantikan.
-
dalam keadaannya saat itu, bagaimana respon
Yohanes Pembaptis? Kita akan belajar dari kehidupannya sebagai utusan Allah
yang menyiapkan jalan bagi kedatangan Mesias yang sesungguhnya.
1.
Yohanes menyadari bahwa dirinya hanya alat
ditangan Allah.
-
Siapa orang yang tidak ingin disanjung, tenar
dan terkenal? Yohanes punya kesempatan itu.
-
Namun Alkitab tidak pernah mencatat bahwa
Yohanes menggunakan itu untuk kepentingannya sendiri.
-
Dia sadar bahwa hidup, pelayanan dan kerjanya
adalah untuk menyiapkan jalan bagi Sang Mesias yang sesungguhnya.
-
Yohanes menyadari bahwa dirinya hanyalah alat
dan tidak ada motivasi dalam dirinya untuk mencuri kemuliaan dari Mesias.
Bagaimana dengan kita??
-
Apa yang menjadi motivasi kita dalam melayani
Tuhan? Disanjung, dipuji orang, dibanggakan orang??
-
Mari kita memiliki motivasi yang murni dalam
melayani, sehingga kita tidak mencuri kemuliaan Tuhan.
2.
Bukti kerendahan hati Yohanes Pembaptis
-
Dalam kesempatannya untuk menjadi tenar,
terkenal dan disanjung banyak orang, Yohanes mengatakan bahwa “aku membaptis
(hanya) dengan air, tetapi ditengah-tengah kamu berdiri Dia yang kamu tidak
kenal… membuka tali kasutNyapun aku tidak layak”
-
Membuka tali kasut adalah pekerjaan budak yang
hina. tetapi Untuk menjadi budak Mesias pun dia merasa bahwa dia tidak layak.
-
Yohanes pembaptis tidak menyombongkan peranannya
sebagai orang yang mempersiapkan jalan bagi Mesias.
Bagaimana dengan kita???
-
Apayang sudah kita buat untuk Tuhan?
-
Apakah yang telah kita buat untuk Tuhan membuat
kita merasa sombong atau tinggi hati?
-
Tetaplah hidup dalam kerendahan hati, karna kita
hanya alat yang diberikan karunia kepercayaan melakukan pekerjaan Tuhan. Yang
pada kenyataannya bahwa kita tidak layak.
3.
Yohanes Pembaptis menyaksikan bahwa Yesus adalah
Terang yang sesungguhnya.
-
Tugas Yohanes adalah mempersiapkan jalan dan bersaksi
tetantang Sang Terang yang sesungguhnya.
-
Yohanes menyaksikan bahwa dirinya bukan terang
itu, tetapi Yesus lah Terang yang berarti kebenaran yang sesungguhnya.
-
Yohanes sadar bahwa dirinya harus bertambahk
kecil, dan Kristus semakin besar
Bagaimana
dengan kita??
-
Hanya sedikit orang yang bersedia “bertambah
kecil” agar Tuhan dimuliakan.
-
Banyak orang berusaha melambungkan namanya tak
terkecuali dalam pelayanan.
-
Bersaksilah tentang Kristus yang adalah Terang
yang sesungguhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar